Sabtu, 16 Februari 2013

hewan avertebrata dan vertebrata


PENDIDIKAN IPA di SD (BIOLOGI)
HEWAN AVERTEBRATA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPA di SD (biologi)


Disusun  Oleh :

23. Eko Syarjito                        Nim 1105115025


Universitas Mulawarman
Fakultas keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
SAMARINDA
2011


DAFTAR ISI

PENGERTIAN…………………………………………………………………  3

KLASIFIKASI AVERTEBRATA……………………………………………  3

PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN AVERTEBRATA…………… 4

SISTEM TRANSPORTASI AVERTEBRATA……………………………..  6

SISTEM RESPIRASI………………………………………………………….  7

SISTEM EKSKRESI………………………………………………………….. 8

REPRODUKSI…………………………………………………………………  9








HEWAN AVERTEBRATA

A.    PENGERTIAN
              Hewan averrebrata atau invertebrate adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrate mempunyai organ yang berguna untuk pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme yng berupa CO2 (karbon dioksida), H2O (air), zat warna empedu, dan asam urat yang disebut sebagai ekskresi.

B.     KLASIFIKASI AVERTEBRATA
1.   Platyhelminthes
         Platyhelmintthes adalah cacing pipih termsuk hewan triploblastik, yaitu hewan yang memiliki tiga lapisan, yaitu ektodermis, mesodermis, dan endodermis. Hewan triploblastik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu coelomata dan aceolomata. Cacing pipih dapat hidup di air tawar yang jernih, seperti planaria, namun ada pula caciing pipih yang hidupnya parasit (menempel di dalam tubuh makhluk lain), seperti cacing pita dan cacing hati.
         Struktur cacing pipih ialah berrtubuh pipih dorsoventral, triploblastik, tidak mempunyai selom, simetri bilateral, tidak mempunyai system transport,tubuh tidak bersegmen, system tidak sempurna, system ekskresi meggunakan sel api, dan sisitem sarafnya berupa tagga tali. Cacinh pipih memiliki epidermis terletak di bagian lateral dan venteral.
         Cacing pipih bissa berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan aseksual tejadi dengan cara memisahkan bagian posterior dari bagian tubuhnya. Perkembang biakan seksual  terjadi dengan cara perkawinnan antara betina dan jantan.


2.   Namathelminthes
         Namathelminthes atau cacing giling merupakan hewan psedoselomata. Cacing yang kadang di sebut cacing tambang ini umumnya hidup bebbas di air dan tanah, sebagian lagi parasit di tubuh makhlyk lainnya.
         Sistem pencernaan cacing giling lebih baik dari pada cacing pipih. Cacing giling ini mempunyai saluran pencernaan sempurna, yakni mempunyai mulut dan anus. Cacing giling tidak mempunya system respirasi dan system transportasi. Pernapasan cacing ini berlangsung di seluruh permukaan tubhnya secara difusi.
         Sistem reproduksi nnemathelminthes adalah secara seksual. Alat kelamin cacing sudang terpisah, artinya cacing ini ada berjenis jantan dan betina. Beberapa cacing ini memiliki ketertarikan dengan manusia, sehingga ada yang masuk kedalam tubuh manusia dan hidup berparasit di tubuh manusia atau sering kita sebut cacingan.

C.    PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN AVERTEBRATA
         Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
         Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
         Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.
         Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.
1.      Pembelahan Sel
         Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina), terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.
2.      Morfogenesis
         Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
3.      Diferensiasi
         Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa.
4.      Pertumbuhan
         Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.

D.    SISTEM TRANSPORTASI AVERTEBRATA
1.      Sistem Peredaran Darah Terbuka
         Sistem peredaran darah terbuka adalah dalam peredaran darah tidak selamanya terdapat atau pada pembuluh darah. Tetapi, pada saat tertentu darah beredar langsung kedalam rongga tubuh. Sistem peredaran darah seperti ini terdapat pada artropoda dan moluska.
         Sistem peredaran darah pada artropoda yang mengikuti pola peredaran darah terbuka ditopang oleh organ-organ artropoda, yaitu jantung dan arteri.
         Darah dan cairan tubuh yang disebut hemolimfa akan masuk ke jantung melalui ostium menuju sinus pericardium. Selanjutnya, hemolimfa di pompa ke seluruh tubuh oleh ventrikel melalui arteri yang tidak mempunyai pembuluh kapiler. Dari arteri yang halus, hemolimfa di pompa ke jaringan melalui lacuna (celah-celah) atau hemosoel (rongga badan). Dengan adanya gerak otot badan, hemolimfa akan kembali dari rongga badan ke sinus pericardium atau sinus sekitar jantung. Hemolimfa pada serangga hanya mengangkut sari makanan, karena hemolimfa tidak mempunyai pigmen pengikat oksigen (hemoglobin). Sedangkan oksigen dan karbon dioksida di angkut melalui system trakea.
         Moluska, seperti hanya artropoda, mempunyai system peredaran darah terbuka. Cairan tubuh (hemolimfa) bergerak dari jantung melewati pembuluh-pembuluh dan langsung menuju ketempat-tempat di antara sel-sel ini membentuk  hemosoel, sehingga cairan tubuh itu brgerak melalui hemosoel ini dan berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.


2.      Sistem Peredaran Darah Tertutup
         Sisitem peredaran darah tertutup adalah system peredaran yabg dalam peredaran darahnya selalu terdapat dalam pembuluh darah, atau darah tidah pernah langsung masuk kedalam jaringan. System peredaran darah tertutupini memiliki komponen yang terdiri atas:
a. Cairan pelarut bahan-bahan yang di angkut, misalnya sari makanan
b.Saluran-saluran tempat cairan arah aliran darah
c. Alat pompa untuk mengatur arah aliran darah
d.                  Jaringan khusus tempat terjadinysa pertukaran cairan di lingkungan luar (eksternal)
System peredaran darah tertutup  dimiliki oleh anelida dan seluruh vertebrata. Pada makalah ini kita akan membahas system peredaran darah pada anelida. System peredaran darah pada anelida adalah dengan adanya kontraksi ototdinding lengkung aorta (jantung), darah akan mengalir dari jantung ke pembuluh darah yang di bagian ventral. Pembuluh darah ventral ini akan mengalirkan darah ke pembuluh-pembuluh kapiler di seluruh jaringan tubuh. Pada pembuluh kapiler terjadi pertukaran gas. Setelah terjadi pertukaran gas, darah akan mengalir melalui pembuluh darah di bagian dorsal lalu di teriskan ke jantung. Olek karna dalam peredaran darah selalu berada dalam pembuluh maka system peredaran ini disebut peredaran darah tertutup.

E.     SISTEM RESPIRASI
               Dalam sitem respirasi selalu dibutuhkan oksigen. Persediaan oksigen untuk hewan yang hidup didarat terdapat pada lingkungan sekitar. Persedian oksigen hewan yang hidup di air berupa oksigen yang terlarut didalam air. Sember persedian oksigen keduanya berasal dari proses fotosintetis pada tumbuhan hijau.
               Terdapat empat macam bentuk respirasi yang di gunakan hewan, yaitu permukaan tubuh, trakea, insang, dan paru-paru. Pada makalah ini saya kan membahas mengenai alat repirasi permukaan tubuh dan trakea.
               Beberapa hewan seperti amoeba, paramaecium, dan cacing tanah, memperoleh semua oksigen yang dibutuhkan melalui seluruh permukaan tubuhnya. Untuk dapat melakukan ini, permukaan tubuh harus tetap basah. Selain itu, selaput atau kulit tipis yang basah itu harus terlindungi dari luka, yang biasanya tertutup dengan suatu lapisan berlendir yang membuat selaput atau kulit tubuh sangat licin terhadap kerusakan akibat benda-benda tajam.
               Dalam kelompok hewan darat yang termasuk artropoda, misalnya sarangga, memiliki system pernapasan yang berupa system pembuluh trakea. Trakea merupakan pembuluh udara yang bercabang-cabang dan bercabang lebih luas lagi ke seluruh bagian tubuh. System trakea tidak mengandalkan pada peredaran darah untuk mentraspor oksigen dari permukaan tubuh ke sel-sel tubuh., sehingga oksigen tidak diedarkan melalui darh. Pada sepanjang kedua sisi serangga terdapat lubang-lubang kecil disebut sigma., yang merupakan muara pembuluh-pembuluh trakea yang selalu terbuk. Jadi udara keluar masuk melalui sigma sebagai lubang pernapasan.

F.     SISTEM EKSKRESI
               Alat ekskresi pada cacing pipih, misalnya planarian, berupa sel-sel yang mempunyai rambut-rambut getar. Zat-zat sisa diserap melalui alat ekskresi ini. Karena rambut-rambut getar ini tampak seperti nyala ap, maka sel-sel tersebut dinamakan sel api. Cairan tubuh disaringdi dalam sel apai dan zat sisa diserap yang kemudian dikeliarkan dari tubuh.
               Pada cacing tanah dan hean avertebrata lain, alat ekskresinya dinamakan nefridia, berupa corong yang mempunyai saluran berliku-liku. Pada tiap segmen tubuh terdapt sepasang nefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir. Seperti nefriidium mempunyai corng yang disebuat nefrostom dan terdapat pada sekat pemisah segmen-segmentubuh cacing. Corong tersebut melalui menjadi pembuluh panjang yang mempunyai berliku-liku di dalam segmen berikutnya.
               Nefrosom yang merupakan corong terbuka dan berambut getar, menarik dan mengambil cairan tubuh dan masuk ke dalam pembuluh yang panjang dan tipis. Pada waktu cairan tubuh mengalir melalui nefrida, zat-zat yang diperlukan tubuh dimanfaatkan atau di ambil dan di edarkan ke sekeliling kapiler system peredaran. Cairan tubuh yang berupa zat-zat sisa, seperti air, senyawa dan garam-garam yang tidak diperlukan lagi dikeluarkan dari tubuh.

G.    REPRODUKSI
               Reproduksi atau perkembangbiakan pada invertebrate dapat berlansung baik secara seksual (vegetatif) maupun aseksual (generatif). Pada reproduksi vegetatif,  generasi anak memiliki sosok gen yang sama dengan induknya. Ada beberapa bentuk reproduksi vegetatif, misalnya peristiwa fragmentasi atau pemisahan bagian tubuh, seperti yang terjadi pada bintang laut, atau peleepasan sekelompok sel yang dilakukan di lingkungannya. Reproduksi vegetative lebih lambat dibandingkan reprodoksi generative.
1.      Reproduksi aseksual/vegetative meliputi :
a.  Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
b. Budding/tunas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan Euspongia sp.
c.  Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru. Dibedakanmenjadi 2 yaitu pembelahan biner, contohnya pada Bakteri dan pembelahan multiple paada Virus.
d.    Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.
e.  Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.
Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada Class Trematoda/cacing isap yaitu Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis
2.      Reproduksi seksual/generative
a.  Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.
b. Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
c.  Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa.
d.    Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama. Contohnya Chlamydomonas sp.
e.  Oogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama. Contohnya pada Hydra sp






DAFTAR PUSTAKA

Supriyono koes H, prabowo. 1998/1999. Konsep-Konsep Dasar IPA.  Jakarta: Primary School Teacher Development Project.


DAFTAR INTERNET
www.google//:divinisi hewan avertebrata/2011/.com
www.bogger//.jenis-jenis dan cara hidup avertebrata/2010/.co.id

Tidak ada komentar: