Sabtu, 16 Februari 2013

pandangan hidup


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang  membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
 Jadi pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya.Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentag pandangan hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan. Karena dengan pendidikan manusia dapat berpikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir maupun batin.
Berdasarkan uraian di atas maka dikemukakan judul “ Pentingnya Pandangan Hidup Bagi seorang Anak”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat, antara lain :
  1.2.1 Mengapa perlu adanya pandangan hidup pada anak ?
  1.2.2 Bagaimana cara menanamkan pandangan hidup pada anak ?
  1.2.3 Apa dampak negatif bagi anak yang tidak mempunyai pandangan hidup?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1.3.1 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
1.3.2 Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia dan  pandangan hidup
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup bagi anak
1.3.4 Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup bagi anak
1.3.5 Memberikan pandangan pada mahasiswa IKIP sebagai calon guru dalam menanamkan dan ikut berperan dalam menanamkan pandangan hidup pada anak
1.4 Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1.4.1 Sebagai referensi tambahan dalam pembelajaran
  1.4.2 Sebagai pembanding dalam penyusunan makalah selanjutnya













BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Manusia
2.1.1 Secara biologis menurut buku Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Oleh Ridwan  Effendi
Manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
2.1.2 Secara Agama
Manusia dalam pengertiannya dihubungkan dengan hubungan manusia dengan Tuhan mereka. Kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
2.1.3 Secara Antropologi Kebudayaan
Manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok  dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Dari definisi-definisi tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal dan pikiran yang saling berinteraksi dan hidup dalam bermasyarakat sehingga selalu menarik untuk dibicarakan.

2.2  Pengertian Pandangan Hidup
2.2.1 Menurut Koentjaraningrat
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.
2.2.2 Menurut Manuel Kaisiepo
Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
2.2.3 Menurut Lensky
Pandangan hidup merupakan bagian dari ideology.

Dari definisi- definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia yang mana mencerminkan diri seseorang. Pandangan hidup tersebut dapat digunakan dalam menjalani hidup. Pandangan hidup itu juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk atau arahan.
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita kebajikan, usaha, dan keyakinan.Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan. Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup diatas saling berkaitan.

2.3  Pengertian Anak
2.3.1 Menurut John Locke
Anak merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan.
  2.3.2 Menurut Haditono
Anak adalah mahluk yang membutuhkan kasih sayang, pemeliharaan dan tempat bagi perkembangannya.
  2.3.3 Pasal 1 ayat 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 199 Tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 tahun dan belum menikah,   termasuk anak yang masih dalam kandungan.

         Dari definisi- definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalah pribadi yang membutuhkan kasih sayang, perhatian dan perlindungan dari pribadi yang dituakan olehnya, baik dari orangtua, guru ataupun masyarakat. Selain itu anak-anak mulai berkembang tidak hanya dari jasmaninya melainkan juga psikologinya dimana anak-anak sudah berkembang semakin luas.Selain itu juga anak-anak mulai diberi pengertian tentang berbagai hal mulai dari agama,norma,hak dan kewajiban. Anak juga mengalami perkembangan seperti mulai mengambil keputusan tentang apa yang akan dia lakukan kedepannya.

2.4  Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedagogy,yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang diantar seorang pelayan. Sedangkan pelayanan yang mengantar dan menjemput dinamakan paeadadogos. Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan dengan educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa inggris,pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual (Noeng Muhadjir,2000: 20-21)

Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan : "Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia". Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan.

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karena seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill guna  mencetak generasi penerus bangsa yang lebih baik lagi. Namun jika output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.
Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".











BAB III
JAWABAN RUMUSAN MASALAH
3.1 Sebab Anak Harus Memiliki Pandangan Hidup
Berdasarkan  rumusan masalah yang pertanyaannya berbunyi ”Mengapa perlu adanya pandangan hidup pada anak ?” maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Karena pandangan hidup merupakan kunci dalam menentukan apa yang menjadi keinginan atau cita-cita seseorang. Pandangan hidup setiap orang pasti berbeda-beda dan setiap orang juga pasti berbeda-beda dalam mendeskripsikan pandangan hidupnya. Dalam hal ini pandangan hidup juga dapat diartikan sebagai “prinsip hidup atau sikap hidup”.
3.2 Cara Menanamkan Pandangan Hidup Pada Anak
Berdasarkan  rumusan masalah yang pertanyaannya berbunyi ”Bagaimana cara menanamkan pandangan hidup pada anak ?” maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Cara untuk menanamkan pandangan hidup kepada seorang anak dibagi menjadi 3 berdasarkan lingkungan pembelajaran dimana dia tumbuh dan berkembang. Antara lain adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagi Tri Pusat Pendidikan. Maksutnya,tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu tangung jawab pendidikan bagi generasi  mudanya.(Hasbullah: 37)
3.2.1 Keluarga
Dapat dikatakan bahwa keluarga adalah lingkungan pertama dimana manusia tumbuh dan berkembang, karena keluarga adalah konsep yang paling dasar. Sebagaimana sudah menjadi pegetahuan umum, menurut Maslow (1972), kebutuhan manusia secara hierarki dapat dijelaskan sebagai berikut: kebutuhan akan sandang,pangan dan papan, yang merupakan kebutuhan primer, kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, serta perhatian untuk menumbuhkan harga diri (self esteam), dan kebutuhan untuk mewujudkan diri atau mengaktualisasikan diri. Dalam hal ini adalah tentang kebutuhan untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.
Pengalaman-pengalaman yang berbeda yang ia terima melalui anggota rumah, dari orang tua, nenek, paman ataupun misalnya saudara-saudara sekandung yang lainnya.
Orang tua berperan dalam membantu mengembangkan arti dari pandangan hidup pada seorang anak. Manusia belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui kehidupan keluarga, untuk sampai pada penemuan bagaimana ia menempatkan dirinya kedalam keseluruhan kehidupan dimana ia berada. (Hasbullah: 87)
3.2.2 Sekolah
Sekolah adalah lingkungan kedua setelah keluarga. Di sekolah anak-anak mendapatkan pendidikan yang tidak bisa dipelajari di dalam keluarga.Pendidikan dalam hal ini adalah pendidikan formal dimana mempelajari tentang ilmu pengetahuan alam, sosial, bahasa, matematika dsb. Tapi di sekolah anak-anak juga diajarkan tentang  pembentukan sikap seperti mengetahui tata tertib, norma- norma hingga membentuk kepribadian yang nantinya akan membantu anak untuk menentukan prinsip hidupnya tak dapat dilihat terlepas dari cetakan yang disajikan oleh kehidupan sekolah (pendidikan formal) … (Semiawan:1988)
Anak –anak sebagai peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia  pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dasar hakiki diperlukannya  pendidikan bagi peserta didik adalah karena manusia adalah makhluk susila yang dapat dibina dan arahkan untuk mencapai derajat kesusilaan. Peserta didik menurut sifatnya dapat dididik,karena mereka mempunyai bakat dan disposisi-disposisi yang memungkinkan untuk diberi pendidkan.
Ini berarti bahwa faktor pendidikan memegang peran kunci dan bagaimanapun juga, kesadaran, sikap, nilai, serta integritas pribadi maupun bangsa. Salah satu agen yang membantu anak-anak di sekolah adalah tugas seorang guru,dalam hal ini membantu anak dalam menentukan peran dan fungsinya di masyarakat,membimbingnya serta memberikan pembelajaran hidup yang tepat agar nantinya murid tidak kesulitan ketika sudah berhadapan dengan masyarakat.
Selain itu guru juga bisa membantu anak-anak dalam menentukan pandangan hidup, karena pada dasarnya peran guru adalah mendidik anak muridnya agar bisa sukses kedepannya. Dalam hal ini adalah mewujudkan cita-cita dan impian anak didiknya.Guru memberikan motivasi dan nasihat yang berhubungan dalam meraih impian sang anak.
3.2.3 Masyarakat
Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk secara tidak langsung, setiap anggota masyarakat telah mengadakan kerja sama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Dalam konsep pendidikan, masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya kualitas masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga semakin baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat secara keseluruhan.
Ditinjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut sebagai lingkungan pendidikan non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Masyarakat menerima semua anggota yang beragam untuk diarahkan menjadi anggota yang sejalan dengan tujuan masyarakat itu sendiri yang berorientasi pada pencapaian kesejahteraan sosial, jasmani-rohani, dan juga mental-spiritual. (Hasbullah: 100)
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam masyarakat juga mengajarkan kepada anak tentang arti dari pandangan hidup itu sendiri dan juga realisasi dari pandangan hidup itu sendiri
3.3 Dampak negatif bagi anak yang tidak mempunyai pandangan hidup
Berdasarkan  rumusan masalah yang pertanyaannya berbunyi ” Apa dampak negatif bagi anak yang tidak mempunyai pandangan hidup?” maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Dampak negatifnya adalah dia tidak mempunyai pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup dalam menjalani kehidupannya di dunia. Sehingga dia tidak mengerti hakikat dia hidup di dunia ini dan juga masa depan mereka. Anak juga dapat terpengaruh dengan lingkungan masyarakat yang bersifat negatif.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan dari pertanyaan Rumusan Masalah “Mengapa Anak Harus Memiliki Pandangan Hidup”
Anak merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap orang tua, Sebagai orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik; mendapatkan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi bakat dan keterampilan yang dimilikinya secara maksimal. Orang tua juga berharap anak mereka dapat bergaul dengan baik di lingkungan di mana anak hidup, anak belajar untuk mengenal dirinya sendiri dan membentuk identitas diri.  Untuk itulah seorang anak perlu memiliki pandangan hidup dalam kehidupannya. Selain itu jika seorang anak sudah mempunyai pandangan hidup, dia dapat menentukan cita-cita dan jalan hidupnya. Sehingga dia belajar untuk bertanggung jawab terhadap suatu keputusan yang telah dibuatnya.
Selain itu dengan adanya pandangan hidup, seorang anak akan mengerti tentang lingkungan masyarakat tempat tinggalnya dimana ia akan belajar tentang norma-norma yang ada di dalamnya.

4.2 Pembahasan dari pertanyaan Rumusan Masalah “ Apa dampak negatif bagi anak yang tidak mempunyai pandangan hidup”
      Seorang anak yang tidak mempunyai pandangan hidup akan berdampak pada psikologinya. Di dalam belajar dia merasa tidak bersemangat karena tidak memiliki tujuan akhir yang pasti. Selain itu di dalam lingkungan masyarakat,anak cenderung pendiam dan kurang interaksi,atau bahkan bisa menjadi orang yang bisa membuat keributan di masyarakat. Di dalam lingkungan masyarakat juga dia merasa diasingkan karna tidak mempnyai pandangan hidup.
Solusi :
Sebagai Orang tua, kita mengajarkan pada anak kita tentang apa kewajiban dan bagaimana cara melaksanakan kewajiban mereka. Kewajiban mereka disini adalah kewajiban dalam beragama. Dalam hal ini agama dapat dijadikan sebagai pegangan atau pandangan hidup seorang anak dalam menjalani kehidupannya







BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
  Kesimpulan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut :
1.         Pendidikan pandangan hidup yang dimiliki seorang anak dapat membantu kembang tumbuh anak dalam proses pembelajaran tentang dirinya sendiri dan dunia sekitarnya.
2.         Seorang anak yang memiliki pandangan hidup atau prinsip hidup akan menjalankan kebajikan dalam kehidupannya.
3.         Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, baik sebagai pedoman dalam hidupnya, pegangan ataupun petunjuk hidupnya.
5.2 Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
1.            Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
2.            Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalasm kehidupannya selalu melakukan kebajikan.


DAFTAR PUSTAKA

Agus Sujanto. 1981. Psikologi Perkembangan, edisi kedua. Jakarta: Radar Jaya Offset

Conny R. Semiawan. 2002. Pendidikan Keluarga Dalam Era Global. Jakarta: PT Prenhallindo

Harjaningrum, Agnes Tri. 2007. Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada,Media Group


Hasbullah. 2009 . Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta : Rajawali Pers

Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan, edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Mustopo, M. Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay Manusia dan Budaya. Jakarta: Usaha Nasional

Wiji Suwarno. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA GROUP



DAFTAR INTERNET









1 komentar:

Unknown mengatakan...

my facebook and twitter,
facebook = eko jito syarjito
twitter = @ekonarina